Struktur produksi, Distribusi pendapatan dan kemiskinan.
Struktur Produksi
adalah logika proses
produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa pekerjaan pembuatan komponen
sampai menjadi produk akhir, yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan
skema. Struktur produksi nasional dapat dilihat menurut lapangan usaha dan
hasil produksi kegiatan ekonomi nasional. Berdasarkan lapangan usaha struktur
produksi nasional terdiri dari sebelas lapangan usaha dan berdasarkan hasil
produksi nasional terdiri dari 3 sektor, yakni sektor primer, sekunder, dan
tersier.
Sejalan dengan perkembangan pembangunan ekonomi struktur
produksi suatu perekonomian cenderung mengalami perubahan dari dominasi sektor
primer menuju dominasi sektor sekunder dan tersier. Perubahan struktur produksi
dapat terjadi karena :
• Sifat manusia dalam perilaku konsumsinya yang
cenderung berubah dari konsumsi barang barang pertanian menuju konsumsi lebih
banyak barang-barang industry
• Perubahan teknologi yang terus-menerus, dan
• Semakin meningkatnya keuntungan komparatif dalam
memproduksi barang-barang industri.
Struktur produksi nasional pada awal tahun pembangunan
jangka panjang ditandai oleh peranan sektor primer, tersier, dan industri.
Sejalan dengan semakin meningkatnya proses pembangunan ekonomi maka pada akhir
Pelita V atau kedua, struktur produksi nasional telah bergeser dari dominasi
sektor primer menuju sektor sekunder.
Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional disebut juga Produk Domestik
Bruto(PDB) atau Gross Domestic Product(GDP) adalah “Nilai barang dan jasa akhir
berdasarkan harga pasar, yang diproduksi oleh sebuah perekonomian dalam satu
periode dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang berada dalam
perekonomian tersebut. Dalam konteks Negara, Indonesia juga menghitung
Pendapatan Nasionalnya dalam kurun waktu 1 tahun/periode. Berikut data
Pendapatan Nasional Negara Republik Indonesia dari tahun 2005-2009
Dari data tersebut bisa kita simpulkan bahwa setiap
tahunnya Indonesia mengalami peningkatan Pendapatan Nasional. Indonesia juga
menjadi salah satu negara dengan PDB terbesar didunia. Pada tahun 2005
Pendapatan Nasional Indonesia terbesar dipasok dari sektor pertambangan sebesar
Rp 491,28 triliuni. Dilihat dari PDB tanpa Migas juga tidak terpaut jauh dari
PDB dengan migas, itu berarti sektor tersebut memberikan PDB yang cukup besar.
Sedangkan mulai dari tahun 2006 hingga 2009 sektor Industri yang paling besar
menyumbang Pendapatan Nasional. Dapat dikatakan bahwa Indonesia saat ini
berkembang menjadi Negara Industri walaupun Indonesia disebut sebagai negara
Agraris. Mengapa demikian ? Indonesia menpunyai peluang besar untuk menjadi
Negara Industri dengan SDM yang ada dan dengan adanya teknologi yang berkembang
cukup pesat saat ini. Dengan menjadikan Industri sebagai tonggak utama
Pembangunan dan diberdayakannya SDM yang ada, bukan tidak mungkin Indonesia
dapat menciptakan peluang usaha guna mengurangi tingkat pengangguran dan
kemiskinan serta meningkatkan derajat hidup rakyat banyak.
Distribusi Pendapatan Nasional & Kemiskinan
Pendapatan Nasional
Salah satu indikator perekonomian suatu negara yang
sangat penting adalah dengan pendapatan nasional. Pendapatan nasional dapat
diartikan sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi,
pengeluaran, ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku/sektor
ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Pendapatan nasional
sering digunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :
Menentukan laju tingkat perkembangan/pertumbuhan
perekonomian suatu Negara
Mengukur keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan
pembangunan ekonominya
Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu
negara dengan negara lainnya
Konsep Pendapatan Nasional
Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan
jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di
dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam
perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang
bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum
diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP
dianggap bersifat bruto/kotor.
Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB
meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk
suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan
jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak
termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara
tersebut.
Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP
dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut
replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan
produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga
mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif
kecil.
Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah
pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh
masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari
NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah
pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan,
pajak hadiah, dll.
Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk
pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan
perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer
payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi
tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu,
contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran,
bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah
pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan
(pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak
dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa
tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun
(iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan
maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi
bekerja).
Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income)
adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa
konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.
Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan
pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak
dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib
pajak, contohnya pajak pendapatan.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional
http://windariansyah.blogspot.com/2011/04/distribusi-pendapatan-nasional.html
http://sofyan71sbw.files.wordpress.com/2010/05/distribusi-pendapatan-dan-kemiskinan-di-indonesia.pdf
http://creamyice.wordpress.com/2012/03/27/struktur-produksi-distribusi-pendapatan-dan-kemiskinan/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/struktur-produksi-2/
http://dhiasitsme.wordpress.com/2011/05/08/pendapatannasional/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar