AKARTA: Menperin MS. Hidayat mengatakan jumlah pengangguran yang masih tinggi sekitar 9 juta akibat kesenjangan antara pertumbuhan angkatan kerja dan ketersediaan lapangan kerja.
"Pertumbuhan angka kerja setiap tahun 2,91 juta orang, dan pertumbuhan lapangan kerja tersedia hanya 1,6 juta orang," ujarnya dalam seminar Mencetak Sejuta lapangan Kerja dan Wirausaha Baru di Aula Garuda Kemenperin hari ini.
Dia menilai pengangguran terbuka juga disebabkan tidak bertemunya kualitas pencari kerja dengan tuntutan kebutuhan industri maupun jasa perdagangan sebagai sektor penampung tenaga kerja terbesar.
Rendahnya kualitas tenaga kerja, katanya, berimbas pada tingkat produktivitas usaha nasional. Saat ini tingkat produktivitas dunia usaha Indonesia berada pada posisi ke-59 dunia, kalah dari dua Thailand pada posisi ke-27, dan Malaysia pada peringkat ke-18.
Data Kemenperin menunjukkan jumlah pengangguran terselubung mencapai sekitar 15,73 juta orang. Artinya masih ada sekitar 18,46 juta lagi sebagai pekerja tidak penuh.
Golongan ini, menurutnya, termasuk kelompok rentan pendapatan dengan tingkat produktivitas rendah. Mengacu pada topik seminar, dia meminta agar jangan diartikan sebagai naif. "Mencetak sejuta lapangan kerja dan wirausaha baru adalah sebagai tantangan ke depan."
Hidayata menambahkan saat ini antara keinginan menciptakan kebutuhan ekonomi tinggi dan produktivitas kerja sebagai lingkaran setan yang tidak berujung pangkal. Oleh karena itu harus ada upaya memutus lingkaran tersebut. (tw)
http://www.bisnis.com/articles/pertumbuhan-lapangan-kerja-masih-timpang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar